Senin, 03 Mei 2010


ini adalah contoh gambar dari alat bantu kb
http://www.youtube.com/watch?v=Z96AjXl29is

karena video kami tidak berhasil kami unggah, maka kami memberikan link video dari youtube. Link ini berhubungan dengan proses kehamilan.

metode kb alami

Seperti yang telah disebutkan dalam posting terdahulu, selain dengan alat, kb juga dapat dilakukan dengan metode alami atau tanpa alat. Berikut penjelasannya:

Metode KB Alami:

Metode KB alami yaitu metode kontrasepsi dengan cara tidak dilakukannya hubungan seksual ketika wanita dalam masa subur. Umumnya, ovarium melepaskan sel telur sekitar 14 hari sebelum dimulainya periode menstruasi. Meskipun sel telur yang tidak dibuahi hanya dapat bertahan sekitar 12 jam, tetapi sperma sendiri dapat bertahan sampai 5 hari setelah hubungan seksual dilakukan. Oleh karena itu, pembuahan dapat terjadi mulai 5 hari sebelum sampai 12 jam setelah terjadi ovulasi.

Berikut adalah beberapa metode KB alami. Masing-masing metode KB alami memperkirakan waktu ketika telur dikeluarkan (ovulasi). Metode kalender merupakan metode yang efektivitasnya paling kecil. Metode temperatur, mukus/ lendir, dan simptotermal merupakan metode yang lebih akurat dalam memperkirakan waktu ovulasi.
1. Metode Kalender (pantang berkala)
Metode ini tidak efektif untuk wanita yang mempunyai siklus menstruasi tidak teratur. Untuk menghitung kapan waktu hubungan suami istri tidak boleh dilakukan (pantang), seorang wanita menambahkan 18 hari dari siklus terpendek dan 11 hari dari siklus terpanjang dari 12 siklus menstruasi ke depan. Contohnya: jika siklus terakhir dari 26 sampai 29 hari, dia harus tidak berhubungan dimulai hari ke 8 (26-18) sampai hari ke 18 (29-11) setiap siklusnya. Semakin panjang siklusnya, semakin lama juga seorang wanita tidak boleh melakukan hubungan seksual. Hari pertama pada periode menstruasi dihitung sebagai hari pertama perhitungan.
2. Metode Temperatur
Suhu tubuh wanita pada saat istirahat (suhu tubuh basal) meningkat sedikit demi sedikit sekitar 0.9° F (0.5° C), setelah sel telur dilepaskan. Untuk mengetahui suhu tubuh basal, seorang wanita harus mengukur suhu tubuhnya setiap pagi sebelum bangun dari tempat tidur. Jika memungkinkan, gunakan termometer pengukur suhu basal tubuh (yang lebih akurat dibandingkan termometer biasa) atau jika tidak tersedia, gunakan termometer merkuri. Termometer elekronik sedikit kurang akurat. Suhu tubuh harus diukur dan dicatat setiap harinya. Seorang wanita pantang melakukan hubungan seksual mulai dari awal periode menstruasi sampai setidaknya 72 jam setelah suhu basal tubuhnya meningkat.
3. Metode pemeriksaan lendir vagina/ Metode Mukus
Seorang wanita dapat menentukan masa suburnya dengan cara mengamati pengeluaran lendir dari vagina, jika memungkinkan pemeriksaan dilakukan beberapa kali setiap hari, dimulai dari hari setelah menstruasi berakhir. Bisa jadi tidak ada lendir yang keluar selama beberapa hari setelah menstruasi berakhir, tetapi kemudian akan muncul lendir yang kental dan keruh. Sesaat sebelum terjadi ovulasi, lendir yang dikeluarkan akan semakin banyak, menjadi lebih encer, elastis (dapat diregangkan jika menempel di jari), dan lebih jernih menyerupai air (seperti putih telur mentah). Hasil pengamatan harus dicatat. Hubungan seksual harus dihindari pada saat menstruasi karena lendir vagina tidak dapat diperiksa saat itu dan perdarahan vagina yang ringan dapat disalahartikan sebagai menstruasi. Hubungan seksual dapat dilakukan ketika tidak ada lendir vagina yang muncul tetapi hubungan seksual tidak boleh dilakukan selain hari tersebut karena air mani yang keluar setelah berhubungan dapat disalahartikan sebagai lendir vagina. Ketika lendir vagina muncul, hubungan seksual harus dihindari selama 3-4 hari setelah perubahan pada lendir vagina mengindikasikan terjadinya ovulasi. Hubungan seksual diperbolehkan tanpa ada larangan untuk frekuensinya sampai periode menstruasi berikutnya datang. Wanita yang menggunakan metode ini sebaiknya jangan menggunakan produk pembersih kewanitaan baik yang berbentuk douche, semprotan ataupun cream karena produk-produk tersebut dapat menyebabkan perubahan pada lendir vagina.
4. Metode simptotermal
Tahukah anda....
Sperma dapat bertahan hidup (dan membuahi sel telur) sampai lima hari setelah terjadi hubungan seksual.
5. Metode ini merupakan kombinasi antara metode pengecekan suhu tubuh, pemeriksaan lendir vagina dan juga sistem kalender. Wanita harus memperhatikan saat lendir vagina meningkat, menjadi lebih kental, elastis serta lebih jernih menyerupai air (seperti pada pemeriksaan lendir vagina) dan suhu tubuh meningkat. Saat itu wanita sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual mulai dari hari pertama berhenti melakukan hubungan seksual sesuai sistem kalender sampai setidaknya 72 jam setelah temperatur tubuhnya naik (sistem pengecekan suhu tubuh) dan lendir vagina berubah (sistem pemeriksaan lendir vagina). Pada metode KB alami, metode ini paling dapat diandalkan. Dengan pengamatan yang tepat maka kemungkinan menjadi hamil sekitar 2 % setahun.

larangan

Seorang wanita tidak boleh menggunakan kontrasepsi oral pada situasi berikut:

1. Perokok dan usianya di atas 35 tahun
2. Memiliki gangguan hati maupun tumor pada hati
3. Memiliki kadar trigliserida yang sangat tinggi (250 mg/dL atau lebih tinggi)
4. Memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
5. Memiliki penyakit diabetes mellitus yang tidak terkontrol
6. Memiliki gangguan ginjal
7. Memiliki penyumbatan darah di betis akibat adanya bekuan darah (trombosis vena)
8. Kondisi kaki yang tidak bergerak (seperti pada penggunaan gips)
9. Memiliki penyakit arteri koroner
10. Pernah mengalami stroke
11. Menjalankan operasi dalam bulan sebelumnya atau akan menjalankan operasi pada bulan berikutnya
12. Memiliki penyakit kolestasis (aliran empedu berkurang) selama kehamilan atau memiliki sakit kuning (jaundice) selama penggunaan kontrasepsi oral sebelumnya
13. Memiliki kanker payudara atau kanker endometrial yang dapat berkembang dengan stimulasi estrogen
14. Pernah terkena serangan jantung
15. Mengalami perdarahan vagina dengan sebab yang tidak diketahui
16. Memiliki penyakit lupus/systemic lupus erythematosus (SLE)

alat kontrasepsi

Setelah bertanya kepada beberapa guru tentang alat kontrasepsi, kami menemukan pengertian dari kontrasepsi, yaitu cara mencegah terjadinya pembuahan dan mencegah penempelan embrio pada dinding rahim. Kontrasepsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kontrasepsi tanpa alat bantu dan dengan alat bantu. Kontrasepsi tanpa alat bantu dapat dilakukan dengan cara sistem kalender atau abstinensi, yaitu tidak melakukan koitus atau hubungan badan pada masa subur wanita. Kontrasepsi dengan alat bantu, yaitu menggunakan alat-alat kontrasepsi tertentu, misalnya IUD atau spiral, pil KB, kondom, dan sebagainya.

macam alat kontrasepsi KB (keluarga berencana) :

1. IUD (Intra Uterine Device) diletakkan di uterus untuk mencegah implantasi (penempelan) pada dinding rahim
2. Pil KB (kontrasepsi oral) menghambat atau menghentikan terjadinya ovulasi secara hormonal dengan tidak dihasilkannya FSH dan LH oleh hipofisis anterior.
3. Kondom digunakan pria untuk mencegah sperma membuahi telur.
4. Cervical cup (diafragma) menutupi uterus sehingga mencegah sperma memasuki uterus
5. Implant (susuk) ditempatkan di bawah kulit lengan dan mengeluarkan hormon yang mencegah pelepasan ovum
6. Jeli, busa, spons, dan spermisid digunakan di vagina untuk mencegah sperma memasuki uterus
7. Tissue KB digunakan di vagina untuk melumpuhkan sperma. Di dalam vagina tissue KB akan menjadi bentuk gel
8. Suntikan, yaitu penyuntikan hormon setiap tiga bulan untuk mencegah ovulasi
9. Sterilisasi, atau dikenal dengan KB mantap, yaitu secara vasektomi dan tubektomi. Vasektomi adalah mengikat atau memutuskan saluran sperma (vas deferens), sedangkan tubektomi adalah mengikat atau memutuskan tuba fallopi.

Minggu, 02 Mei 2010

gambar pembuahan ovum









Sumber : Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi (2002)

Keterangan :
A, B, C dan D : Ovum dengan korona radiata
E : Ovum dimasuki spermatozoa
F dan G : Pembentukan benda kutub kedua dan akan bersatunya kedua pronukleus yang haploid untuk menjadi zigot

gambar perkembangan dan perjalanan ovum






Sumber : Dasar – Dasar Obstetri Ginekologi (2002)






Keterangan :
A : Oosit tidak bersegmen
B : Fertilisasi
C : Terbentuk pro-nuklei
D : Pembelahan kumparan pertama
E : Stadium 2 sel
F : Stadium 4 sel
G : Stadium 8 sel
H : Morula
I & J : Pembentukan blastokista
K : Zona pelusida menghilang, nidasi terjadi